Yang harus selalu kamu ingat, tak perlu malu untuk bertanya kepada orang yang lebih tahu, atau untuk mencari tahu lebih banyak dari sumber-sumber yang bisa dipercaya. Nah, kali ini HPAM akan mengenalkanmu pada investasi reksadana syariah.

Apa Itu Reksadana Syariah?

Reksadana syariah adalah salah satu jenis investasi reksadana yang ditawarkan kepada publik, selain reksadana pasar uang, reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana campuran.




Sebagaimana yang sudah kamu ketahui, reksa dana adalah dana yang dikumpulkan dari masyarakat umum dan dikelola oleh suatu perusahaan manajer investasi. Yang membedakan dari masing-masing jenis reksa dana adalah instrumen investasi yang dipilih oleh manajer investasi tersebut.




Untuk reksadana syariah, manajer investasi akan memilih instrumen investasi berupa efek yang berbasis syariah yang tersedia di pasar modal dan pasar uang untuk mendapatkan imbal hasil yang atraktif dalam jangka panjang.




Komposisi Reksadana Syariah

Dalam menempatkan reksadana syariah, manajer investasi biasanya mengalokasikan nilai aktiva bersih dengan komposisi sebagai berikut:

Sebesar minimum 80% sampai dengan maksimum 100% dari nilai aktiva bersih ditempatkan pada efek bersifat ekuitas berbasis syariah yang diperdagangkan di bursa efek dalam dan luar negeri;
Sebesar minimum 0% sampai dengan maksimum 20% dari nilai aktiva bersih ditempatkan pada efek bersifat utang berbasis syariah yang diperdagangkan di bursa efek dalam dan luar negeri, atau pada instrumen pasar uang berbasis syariah atau deposito berbasis syariah.




Besarnya komposisi tersebut bisa berubah dalam jangka waktu investasi, tergantung dari keputusan manajer investasi dalam merespon pergerakan pasar. Yang pasti, yang dialokasikan pada instrumen efek bersifat ekuitas tidak akan pernah kurang dari 80%, dan yang dialokasikan pada efek berbasis utang tidak akan pernah melebihi 20% dari nilai aktiva bersih. Tentunya perubahan yang dilakukan oleh manajer investasi ini adalah untuk memastikan nilai imbal balik yang paling optimal.




Contoh Reksadana Syariah

Saat ini, hampir semua perusahaan manajer investasi menawarkan investasi reksadana syariah. Beberapa contoh dari investasi reksadana syariah yang dikutip dari bareksa.com antara lain:

Avrist Balanced-Amar Syariah
Avrist Equity - Amar Syariah.
BNP Paribas Pesona Syariah.
Bahana Icon Syariah.
Bahana Likuid Syariah Kelas G.
Batavia Dana Saham Syariah.
Cipta Dana Kas Syariah.
Cipta Syariah Balance.
Cipta Syariah Equity.
Eastspring Syariah Fixed Income Amanah Kelas A.
Eastspring Syariah Money Market Khazanah Kelas A.
 HPAM Ekuitas Syariah Berkah.

dan masih banyak lagi.




Perbedaan Reksadana Syariah dan Reksadana Konvensional

Di bagian sebelumnya, sudah dibahas bahwa yang membedakan dari reksadana konvensional, adalah bahwa reksadana syariah dialokasikan pada instrumen efek atau utang yang berbasis syariah. Nah, sekarang kita lihat perbedaannya secara lebih mendalam, ya.




1. Prinsip Pengelolaan Reksadana

Reksadana konvensional dikelola oleh manajer investasi di bawah izin dan pengawasan OJK. Lain halnya dengan reksadana syariah. Reksadana syariah dikelola oleh manajer investasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah di bawah izin dan pengawasan OJK, serta dalam pengawasan Dewan Pengawas Syariah.




2. Imbal Hasil

Imbal hasil dari investasi reksadana konvensional diberikan berdasarkan perkembangan suku bunga. Dalam investasi reksadana syariah, besaran imbal hasil ditentukan dengan menggunakan prinsip syariat Islam dan atas kesepakatan bersama antara penanam modal dengan perusahaan manajer investasi.




3. Akad atau Perjanjian

Dalam investasi reksa dana konvensional, akad atau perjanjian dengan manajer investasi dilakukan atas dasar kesepakatan bersama berdasarkan hukum yang berlaku di Indonesia dan sesuai dengan aturan OJK. Sementara itu, sebagaimana disyaratkan dalam syariat Islam, reksa dana syariah menggunakan akad syariah, seperti akad kerjasama (musyarakah), sewa menyewa (ijarah), dan akad bagi hasil (mudharabah). 




4. Efek Portfolio

Efek yang menjadi portfolio investasi reksadana akan berbeda antara investasi reksadana konvensional dan reksadana syariah. Pada investasi reksadana konvensional, portfolio bisa berisi efek mana pun yang memenuhi persyaratan OJK, sementara pada investasi reksadana syariah, portfolionya hanya berisi efek-efek yang berbasis syariah.




5. Proses Pemilihan

Dalam memilih efek yang akan masuk ke dalam portfolio, investasi reksa dana konvensional hanya mempertimbangkan kesesuaian dengan persyaratan dan ketentuan dari OJK. Untuk investasi reksadana syariah, ada satu lapis pemilihan tambahan, yaitu memastikan bahwa sumber penghasilan dari perusahaan tersebut merupakan sumber yang halal. 




Cara Investasi Reksadana HPAM Ekuitas Syariah Berkah

Kalau kamu sudah mantap untuk menanamkan danamu ke investasi reksadana syariah, kamu bisa langsung membelinya dari aplikasi MyHero. Kalau belum punya aplikasinya, kamu bisa mengunduhnya dari App Store atau Google Play.




Setelah masuk ke dalam aplikasi, pilih produk HPAM Ekuitas Syariah Berkah, dan tentukan besarnya dana yang akan kamu investasikan. Setelah itu, lanjutkan dengan pembayaran.




Semudah itu, caranya. Jadi, kenapa masih ragu?
https://hpam.co.id/

HP Asset Management
hpam.co.id

HP Asset Management

Manajer Investasi Reksa Dana